Peringkat 6 Liga Italia, 10 Poin di Bawah Milan, Akhir Kejayaan Juventus?
Gila Bola – Berikut ini adalah enam alasan mengapa Juventus, yang sebelumnya memenangi sembilan gelar Liga Italia berturut-turut, tertinggal 10 poin dari AC Milan, selisih sembilan angka dari Inter, dan terdampar di urutan keenam klasemen sementara di bawah Roma, Sassuolo dan Napoli.
Juventus terlalu sering gagal memenangkan pertandingan yang seharusnya mereka menangkan, baru menang enam kali, imbang enam dan kalah sekali dalam 13 pertandingan, meski mereka pernah mengalami start yang lebih buruk daripada ini.
Berikut adalah enam alasan mengapa raksasa Turin tersebut sedang mendekati akhir dari dominasi mereka di Liga Italia bersama manajer debutan Andrea Pirlo dan perjalanan memenangkan Scudetto kesepuluh beruntun dalam bahaya besar.
Kurangnya pencetak gol
Taktik Andrea Pirlo membuat Juventus terlalu bergantung pada lini depan mereka dengan hanya ada 8 pemain berbeda yang mencetak gol bagi Nyonya Tua musim ini. Bandingkan dengan AC Milan yang bisa mengandalkan 13 pemain berbeda untuk membobol gawang lawan, sedangkan Inter Milan punya 10 pencetak gol berbeda. Gelandang hanya Adrien Rabiot dan Weston McKennie (1) saja yang ikut menyumbang gol, sedangkan bek hanya Leonardo Bonucci (2).
Kesalahan Pertahanan
Pertahanan di bawah Bonucci dan Matthijs de Ligt terbukti lebih mudah ditembus daripada yang diharapkan. Juventus hanya tiga kali mencatatkan gawang bersih musim ini dari 13 laga, dengan Bonucci lemah dalam formasi dua bek sejajar dan de Ligt belum benar-benar membuktikan banderolnya senilai 1,3 Trilyun.
Ketergantungan pada Ronaldo
Hampir 50 persen atau 12 dari 25 gol Juventus musim ini dicetak oleh penyerang Portugal itu. Sementara saat superstar 35 tahun itu absen, terbukti performa pasukan Pirlo merosot. Tiga kali tanpa CR7 di Liga Italia, raksasa Turin gagal menang.
Keraguan pada Pirlo
Pirlo yang merupakan pelatih debutan diragukan bisa langsung menangani tim sebesar Juventus. Hanya enam kali menang dari 13 laga. Banyak yang berkomentar pelatih 41 tahun itu beruntung memiliki Ronaldo. Menghadapi manajer berpengalaman seperti Stefano Pioli dan Antonio Conte akan menjadi tantangan besar bagi l’architetto.
Dybala Masih Inkonsisten
Penyerang Argentina itu belum menemukan performanya dan mulai kehilangan tempatnya di Juventus, baru mencetak satu gol di Liga Italia. Paulo Dybala belum bisa meyakinkan Pirlo untuk memberinya peran lebih besar, terutama untuk laga-laga bigmatch. Masalah cedera dan situasi kontraknya mengganggu konsentrasinya , yang harus membuatnya bersaing dengan Ronaldo, Alvaro Morata, Federico Chiesa, Dejan Kulusevski dan Federico Bernardeschi.
Milan Menjauh, Inter Fokus
AC Milan telah berubah dalam setahun terakhir dengan kedatangan Zlatan Ibrahimovic mengubah mentalitas dan karakter tim, menjadikan pasukan Stefano Pioli satu-satunya tim yang belum terkalahkan.
Sementara Inter hanya satu poin di belakang rival sekota mereka, dengan 33 poin dari 14 laga. Tanpa kompetisi Liga Champions dan Liga Europa, pasukan Antonio Conte bisa fokus ke Liga Italia dan hal ini menguntungkan mereka dalam perburuan gelar.
Tags :
Jasa Whatsapp Blast
Admin Rajangiklan.com
Rajangiklan.com situs jasa tiktok ads, jasa backlink pbn dan jasa google ads, jasa seo website, rekomendasi terbaik #1 di kamboja.
- Jasa Whatsapp Blast
- Februari 24, 1989
- Koh Pich St, Phnom Penh, Kamboja
- Info@rajangiklan.com
- +62 856 1912 110
Post a Comment