Sunday, August 2, 2020

Pelatih Chelsea Enggan Salahkan Pemain, Pilih Salahkan Wasit dan VAR

Gilabola.com – Pelatih Chelsea Frank Lampard lebih banyak bicara soal keputusan wasit dan asisten video wasit (VAR) yang tidak adil ketimbang bicara soal kesalahan para pemain The Blues dalam kekalahan 2-1 mereka melawan Arsenal pada final Piala FA, Minggu (2/8) dinihari.

Secara sepintas Frank Lampard terlihat melampiaskan rasa frustrasinya pada anak buahnya setelah menyaksikan para pemain Chelsea gagal mengindahkan peringatannya atas taktik bola-bola panjang Arsenal. Misalnya saja, ia mengatakan bahwa dirinya sudah tahu The Gunners akan mencoba melakukan serangan cepat seperti terlihat dari gol kedua Pierre-Emerick Aubameyang, yang didahului akselerasi Hector Bellerin

“Maksud saya, dia (Aubameyang) mencetak dua gol, satu dari titik penalti,” kata Lampard usai pertandingan. “Kami sudah mengantisipasi dan bisa membaca ancaman itu. Arsenal akan memainkan bola panjang di belakang Anda. Mereka bermain sepakbola juga (membangun serangan secara perlahan dari belakang), tetapi mereka juga memiliki ancaman bola-bola panjang di lini belakang Anda.”

“Bagian yang membuat frustrasi dari permainan pada hari itu adalah ketika Anda sudah memberitahukan hal itu kepada para pemain namun mereka tidak mengindahkannya. Dia (Aubameyang) pemain yang berkualitas. Gol kedua menunjukkan kecepatan dan kualitasnya yang bisa membuat perbedaan dalam permainan seperti ini.”

Namun pada kesempatan berbeda, pelatih Chelsea itu juga menyoroti keputusan wasit soal kartu kuning kedua untuk mantan pemain Real Madrid Mateo Kovacic, serta bagaimana asisten video wasit (VAR) ternyata tidak bisa mengintervensi keputusan semacam itu.

Pemain 26 tahun menerima kartu kuning kedua usai melakukan tantangan terhadap Granit Xhaka – tetapi replay memperlihatkan bahwa hampir tidak ada kontak yang dilakukan pada lawannya tersebut. Wasit Anthony Taylor memberi Kovacic perintah untuk keluar, menyebabkan Lampard menyesali aturan aneh yang mencegah asisten video wasit (VAR) melakukan peninjauan ulang untuk pelanggaran kartu kuning itu.

Lampard mengatakan kepada BeIN Sports: “Aturan macam apa itu? Selalu ada [keputusan] di mana Anda tidak bisa menantang keputusan soal dua kartu kuning. Seseorang yang duduk di sana benar-benar dengan keras kepala bersikukuh dengan aturan mereka soal satu itu [soal dua kartu kuning].”

“Jika kita memiliki VAR, itu hebat. Mari kita gunakan sebanyak yang kita bisa untuk mendapatkan keputusan yang tepat. Saat ini hal itu sama sekali tidak mendekati [keputusan yang tepat], itu (keputusan soal dua kartu kuning) mengubah permainan. Kami sedikit lebih keras [terhadap para pemain Arsenal] pada akhirnya, saya tidak bisa menyalahkan usaha anak-anak (Chelsea) untuk mendorong [terjadinya gol]. Tapi itu bukan kartu merah.”

Frank Lampard menambahkan: “Saya menolak untuk mengkritik para pemain saya atau determinasi mereka untuk menang, tetapi kami kehilangan Willian dan Rueben Loftus-Cheek dengan cedera hamstring dalam 24 jam sebelum pertandingan dan kemudian Pedro tampak sepertinya terkena bahu yang terkilir. Ini merupakan masa yang sibuk bagi kami dan para pemain telah memberikan segalanya. 20 menit terakhir adalah tantangan yang sangat sulit.”

Dengan kekalahan ini maka Chelsea kehilangan kesempatan terakhir mereka untuk merebut trofi yang sudah di depan mata, dengan satu piala lainnya lebih sulit dimenangkan usai mereka tertinggal 3-0 oleh Bayern Munchen dari leg pertama 16 besar Champions League.

Sumber: Pelatih Chelsea Enggan Salahkan Pemain, Pilih Salahkan Wasit dan VAR
Berita Bola
Video Berita Bola
Video Cerita Bola



source https://gilabola.com/internasional/pelatih-chelsea-enggan-salahkan-pemain-pilih-salahkan-wasit-dan-var/

Tags :

bm

Jasa Whatsapp Blast

Admin Rajangiklan.com

Rajangiklan.com situs jasa tiktok ads, jasa backlink pbn dan jasa google ads, jasa seo website, rekomendasi terbaik #1 di kamboja.

  • Jasa Whatsapp Blast
  • Februari 24, 1989
  • Koh Pich St, Phnom Penh, Kamboja
  • Info@rajangiklan.com
  • +62 856 1912 110

Post a Comment